Selasa, 02 Maret 2010

Demam Berdarah Tanpa Bintik Merah

Penyakit demam berdarah (DB) sering dianggap didominasi anak-anak. Padahal, banyak juga orang dewasa yang terinfeksi penyakit akibat gigitan nyamuk aedes aegypti itu.

''Demam berdarah kan akibat infeksi virus dengue. Virus menyerang semua kalangan, baik anak-anak maupun dewasa,'' kata Dr dr Nasronudin SpPD-KPTI.

Orang dengan daya tahan tubuh rendah akan mudah terinfeksi. ''Jangan sepelekan DB. Terutama, di musim penghujan,'' lanjut spesialis penyakit dalam dari RSU dr Soetomo, Surabaya, tersebut. Sebab, gejala DB sering dikira tifus atau demam biasa. Sering tak tampak bintik merah pada kulit sebagai tanda khas DB. Perlu pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui positif DB. ''Trombosit bisa turun drastis hingga kurang dari 100 ribu,'' cerita Nasronudin. Di sini repotnya. Sebagian besar masyarakat telanjur memahami bahwa tanda DB harus keluar bintik merah di kulit. Nah, begitu si pasien tidak menunjukkan tanda-tanda fisik tersebut, mereka mengira bukan DB.



Dia menambahkan, orang tua harus waspada bila anak mimisan setelah tiga hari berturut-turut demam (suhu tubuh melebihi 39 derajat Celsius). Mimisan atau buang air besar berwarna hitam mengindikasikan, pasien itu terinfeksi virus den. ''Bergantung organ tubuh vital mana yang diserang,'' katanya.

Konsultan penyakit tropik infeksi itu mengungkapkan, virus den bisa merusak dinding pembuluh darah, hati, sumsum tulang belakang, dan paru-paru. Bila pasien mengalami perdarahan spontan, dinding pembuluh darah bocor atau rusak. Kondisi itu mengakibatkan banyak cairan plasma yang keluar dari pembuluh darah. ''Ibarat ban bocor yang perlu ditambal. Pada kondisi ini, pasien butuh tambahan trombosit karena keadaannya telah parah,'' tambahnya. Bila virus itu menyerang hati, pembekuan darah terhambat. ''Perdarahan tidak bisa dihentikan karena fungsi hati telah terganggu,'' lanjutnya.

Dalam kondisi seperti itu, pasien harus secepatnya dirawat. Kalau tidak, pasien akan mengalami shock. Bahkan, tingkat keparahannya cepat meningkat. Yang semula hanya derajat 2 bisa naik ke tingkat 3 atau 4. Grade 3 atau 4 berarti telah memasuki fase DSS (dengue shock syndrome), yakni tahap DB paling berbahaya.

Tanda khas DSS, panas secara tiba-tiba disertai perut kembung. Biasanya muncul setelah tiga hari pasien panas tinggi. ''Setelah panas tinggi, tiba-tiba suhu tubuh menurun drastis. Bahkan, di bawah suhu normal manusia (sekitar 36-37 derajat Celsius),'' jelas Nasronudin.

Kondisi pasien sangat lemah. Dia hanya bisa tertidur lelap. ''Pada tahap inilah, pasien dan keluarga sering terkecoh karena mengira telah sembuh. Padahal, fase ini justru merupakan fase kritis bagi pasien DSS,'' ungkapnya.

Prof. Dr. dr. Soegeng Soegijanto SpA(K), pakar penyakit tropik infeksi anak dari RSU dr Soetomo, Surabaya, menambahkan, pasien menjadi makin mudah masuk tahap DSS bila mengalami serangan kombinasi dua virus den. Pasien digigit dua nyamuk pembawa virus berbeda. Kombinasi dua virus den dalam satu host (tubuh pasien) itu mempercepat DSS.

Banyak pasien yang ditangani Soegeng mengalami kombinasi den 2 dan 3.(sumber :Bogor.net, 20 jan 2009)

0 komentar:

  © Info Kesehatan dan Penyakit KlikSehat by Pusat Distribusi Produk Kesehatan 2003

Back to TOP