Selasa, 02 Maret 2010

Demam Berdarah Kembali Menyerang!

TIGA HARI DEMAM, SEGERA BAWA KE DOKTER

Wabah demam berdarah dengue kembali menyerang. Penyakit ini sebetulnya bisa segera disembuhkan jika tidak terlambat membawa pasien ke dokter.

Penyakit demam berdarah dengue (DBD) kembali menyerang. Di Jakarta saja, sampai Jumat (13/2), tercatat sudah lebih dari 200 penderita dirawat di berbagai rumah sakit. Diperkirakan, korban masih terus meningkat. Menurut dr. AB Wardoyo Sp PD, DBD memang akan terus ada sepanjang tahun. Tak hanya di Jakarta, tetapi juga di wilayah lain di Indonesia, seperti halnya influenza, tifus, dan sebagainya.

"Jumlah penderita DBD biasanya terus meningkat hingga April dan kembali menurun pada bulan Mei. Peningkatan ini mengikuti pola hujan di daerah bersangkutan," kata dokter di RS Internasional Bintaro ini. Wardoyo tak sependapat dengan dugaan bahwa mewabahnya kembali DBD karena makin kebalnya nyamuk Aedes aegypti (penyebar DBD) terhadap ragam upaya pembasmian nyamuk.

"Penyebaran nyamuk ini masih luas, khususnya di pemukiman, di samping masyarakat yang belum semuanya menyadari pentingnya kebersihan lingkungan," ujar Wardoyo yang menduga jumlah penderita DBD tahun ini masih akan bertambah lagi.

BINTIK MERAH SELALU MUNCUL
DBD sebetulnya bisa disembuhkan, jika tidak terlambat ditangani. "Korban biasanya meninggal karena baru dibawa ke rumah sakit setelah mengalami shock," ujar Wardoyo. Idealnya, bila demam tak hilang selama 3 hari berturut-turut, segera bawa ke dokter. "Kalau perlu periksa darah untuk mengetahui persis penyakitnya. Ingat, gejala demam karena DBD awalnya sulit dibedakan dari demam karena infeksi lainnya."

Dengan dirawat, dokter bisa memantau, apakah penderita kekurangan cairan atau tidak, selain memberikan terapi cairan yang lebih tepat sambil menunggu penyakit itu hilang sendirinya. "Di samping menghindari supaya tidak timbul komplikasi penyakit lain yang membahayakan penderita."

Untuk memastikan penderita DBD, dokter juga memeriksa perdarahan di bawah kulit. Caranya dengan mengikat lengan dengan karet. "Biasanya akan muncul bintik-bintik merah pertanda perdarahan. Adanya bintik merah bukan hanya pada DBD. Infeksi virus lain juga bisa menimbulkan bintik merah di bawah kulit."

Benarkah DBD sekarang lebih hebat, karena bintik merah sebagai gejala tak lagi kelihatan? "Bintik merah di bawah kulit memang tidak serta merta muncul di bawah permukaan kulit, tergantung lamanya demam. Hari pertama atau kedua, bintik biasanya tidak kelihatan. Bintik akan timbul pada hari keempat, saat darah merembes ke luar pembuluh darah, mengalami kebocoran," tutur Wardoyo.

BERIKAN BANYAK MINUM
Sebagaimana influenza, virus dengue sebetulnya akan mati sendiri setelah siklus hidup 7 hari terlampaui. Masalahnya, penderita harus ditolong untuk bertahan melewati rentang waktu itu. "Itulah perlunya penderita diopname, agar perjalanan penyakit mudah dimonitor. Dokter hanya bisa memonitor dan mencegah agar gejala tidak menjadi berat," ujar Wardoyo.

Contohnya, kata Wardoyo, "Bila ada gejala darah mau mengental, berarti cairan plasma yang diberikan harus lebih banyak lagi sebagai penyeimbang. Demikian juga monitor trombosit. Jumlah trombosit dalam darah normalnya 150 ­ 500 ribu/ml darah. Itu sebabnya, sering dilakukan pemeriksaan darah untuk memantau kondisi darah."

Saat anak mengalami demam tinggi, tubuh banyak kekurangan cairan. Ini karena penguapan yang lebih banyak dari biasa. Cairan tubuh makin berkurang bila anak terus-menerus muntah atau tidak minum. "Maka, pertolongan pertama yang terpenting bagi penderita adalah memberi minum sebanyak-banyak," anjur Wardoyo.

Mengingat penderita biasanya sulit minum, sebaiknya minuman diberikan sesuai selera anak. Bisa sirup, air putih, teh manis, sirup, sari buah, susu, oralit, soft drink, dan sebagainya. "Sama-sama cairan, tapi kalori dan gizinya berbeda. Oleh sebab itu, kalau mau susu, lebih baik, sebab selain mendapat cairan, tubuh masih mendapat tambahan mineral, vitamin, protein, lemak, dan sebagainya," tambah Wardoyo.

Dengan banyak minum, diharapkan cairan tubuh kembali stabil. Untuk memastikan cairan tidak kurang, perhatikan saja jumlah kencing anak. Bila anak banyak kencing, minimal 6 kali sehari, berarti jumlah cairan yang diminum anak sudah mencukupi.

TIDAK HARUS JAMBU BIJI
Menyoal jambu biji yang konon dapat menyembuhkan DBD, menurut Wardoyo perlu diluruskan, karena mekanismenya tidak benar. "Vitamin C pada jambu biji tinggi sekali. Vitamin C ini yang kemudian membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Oleh sebab itu, tidak harus jambu klutuk. Buah apa saja bisa, sebab yang diperlukan adalah vitamin C-nya," terangnya.

Untuk mengatasi demam tinggi, biasanya diberikan obat penurun panas. "Kompres dapat membantu bila demam terlalu tinggi. Sebaiknya kompres dengan air hangat dan bukan air dingin. Kompres dingin malah dapat membuat anak menggigil," lanjut Wardoyo seraya mengingatkan, anak yang punya riwayat kejang saat demam, bisa diberi obat antikejang, di samping obat penurun panas.

Bila pertolongan segera diberikan, penderita pun akan dapat bertahan sampai virus di dalam tubuhnya hilang sendiri. "Yang jelas, segera ke rumah sakit bila demam sampai 3 hari," tegasnya mengingatkan.

SEBELUM SEMBUH JANGAN SIKAT GIGI
Apa saja gejala-gejala DBD dan apa yang harus kita lakukan?
1. Anak mendadak demam. Panas tinggi berlangsung sepanjang siang dan malam. Bisa pula disertai kejang. Bila terjadi kejang, masukkan pangkal sendok yang telah dilapisi serbet atau handuk kecil ke dalam sudut mulut untuk mencegah lidah tergigit. Longgarkan pakaian agar anak dapat bernapas lega.

2. Nafsu makan menurun, disertai mual, dan terkadang sampai muntah. Pada anak di bawah 2 tahun, biasanya disertai mencret-mencret.

3. Anak yang lebih besar sering mengeluh nyeri kepala dan nyeri perut, terutama di bawah lengkung iga sebelah kanan. Bisa pula muncul keluhan nyeri pada otot dan sendi.

4. Terjadi perdarahan ringan, seperti mimisan, karena pecahnya pembuluh darah di daerah selaput lendir hidung yang disebabkan demam tinggi. Begitu juga pada gusi, bisa terjadi perdarahan. Oleh sebab itu, selama DBD seyogianya jangan melakukan sikat gigi.

5. Perdarahan juga dapat terjadi di bawah kulit berupa bintik-bintik merah. Untuk membedakan dengan bintik gigitan nyamuk, coba tekan bintik merah tersebut. Bila warna merah menghilang, berarti penyebabnya gigitan nyamuk. Sebaliknya, bila menetap, berarti memang terjadi perdarahan di bawah kulit.

6. Bila gejala-gejala tadi tak segera ditanggapi, anak dapat mengalami keadaan yang dinamakan shock. Napasnya cepat, denyut nadi melemah, kaki-tangan dingin, bibir dan kuku kebiruan, jumlah kencing berkurang, hingga tak sadarkan diri. Pada taraf ini, penderita sebaiknya langsung dibawa ke rumah sakit yang memiliki fasilitas infus. Selama perjalanan ke rumah sakit, terus beri minum semampunya. Namun, jangan berikan pada saat ia kejang, karena bisa membuat penderita tersedak.

7. Apabila shock tidak ditangani dengan baik, bisa terjadi perdarahan dari saluran cerna. Perdarahan dipicu oleh penurunan kadar oksigen di dalam darah. Bila masih belum juga ditolong, penderita akan muntah darah dan berak darah, dan bisa meninggal.

BISA JADI BERAT PADA ANAK-ANAK
Bagaimana perjalanan penyakit DBD?
1. Virus dengue disebarkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti betina dewasa. Jika nyamuk menggigit penderita DBD, lalu menggigit orang lain, maka virus yang ada di kelenjar liurnya akan menulari orang itu. Antara masuknya virus sampai timbul gejala diperlukan waktu 5 - 7 hari.

2. Gejala awalnya mirip penyakit infeksi lain, yaitu demam tinggi sekitar 38,5 - 40 derajat Celsius. "Saat itu, badan bereaksi terhadap masuknya virus dan tubuh mengeluarkan zat anafilatoksin sehingga terjadi kebocoran pembuluh darah," urai Wardoyo.

3. Suhu tinggi ini terus berlanjut hingga pada hari ketiga muncul gejala tambahan. Antara lain, nyeri tulang, meriang, loyo, pusing tidak mau makan, muntah, kembung. Pada bayi, suhu tinggi dibarengi diare atau mencret. "Kalau demamnya disertai flu atau batuk, berarti terserang virus lain. Bukan DBD," kata Wardoyo.

4. Setelah hari ketiga, virus mulai merusak dinding pembuluh darah, menyebabkan cairan plasma darah merembes ke luar. Dikatakan Wardoyo, virus juga membuat umur trombosit menjadi pendek, selain menekan pabrik trombosit di sumsum tulang. Alhasil, jumlah trombosit dalam darah menjadi berkurang dari normalnya 150 ­ 500 ribu per ml darah. Padahal, trombosit merupakan unsur penting dalam proses pembekuan darah.

Darah pun akan mengental dan alirannya melambat. Bila aliran darah jadi pelan, pasokan oksigen ke otak, jantung, ginjal, paru, dan jaringan lain ikut terganggu. "Ini menyebabkan pasien mengalami shock. Bila tak segera ditolong, ia akan meninggal," ujar Wardoyo

5. Parah-tidaknya akibat yang ditimbulkan virus, sangat tergantung pada daya tahan tubuh, keganasan virus, dan lingkungan. Inilah yang menyebabkan derajat penyakit berbeda-beda, dari ringan hingga berat. Bila daya tahan tubuh rendah seperti pada anak-anak, penyakit DBD dapat jadi berat, bahkan mematikan.

(sumber : tabloidNova)

0 komentar:

  © Info Kesehatan dan Penyakit KlikSehat by Pusat Distribusi Produk Kesehatan 2003

Back to TOP